6 Cara agar Anak Pintar Kerjakan Soal Matematika, Orangtua Harus Tahu

0
52

“Harapan saya anak-anak tetap sabar dan kuat menghadapi musibah ini dan tidak kehilangan semangat untuk segera bangkit kembali menuntut ilmu,” kata Haruman. Mendengar kondisi tersebut, Nadiem merasa sangat bersyukur karena satuan pendidikan kini semakin memahami pentingnya tanggap bencana. “Mari kita ciptakan lingkungan sekolah yang aman dan nyaman untuk semua,” ujarnya. Nadiem menyampaikan bahwa Kemendikbudristek terus berupaya membangun budaya siaga dan aman di sekolah, serta membangun ketahanan dalam menghadapi bencana melalui program Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) yang dipayungi Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2019. Aturan tersebut dapat menjadi panduan bagi sekolah untuk menegakkan tiga pilar SPAB yaitu fasilitas sekolah aman, manajemen bencana di sekolah, dan pendidikan pencegahan dan pengurangan risiko bencana.

Mengajari anak-anak bisa pintar mengerjakan soal matematika mungkin membuat orangtua sedikit pusing. Namun, sebenarnya mengajari anak bisa mengerjakan matematika tidak terlalu sulit, jika orangtua paham langkah-langkahnya. Perlu dipahami orangtua, saat anak-anak merasa matematika sulit, maka hal itu berdampak pada psikis anak. Jika anak-anak dipaksa memiliki nilai sempurna, bisa saja mereka semakin stres. Sehingga, mengajari anak-anak pintar mengerjakan www.dioceseinfo.org matematika bukan untuk mendapat nilai tertinggi, melainkan agar anak bisa memecahkan soal dengan kritis dan tenang. Dosen Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya, Junaidi Fery Effendi menyebut, pembelajaran matematika tidak hanya sekadar mengutak-atik angka dan rumus.

Namun juga mengajarkan anak untuk berpikir rasional, melatih sikap cerdik, taktis dalam menghadapai sesuatu, dan tidak gampang menyerah. Junaidi membagikan sejumlah tips untuk meningkatkan kemampuan berhitung matematika pada anak. Pertama, jangan menyerah sebelum memulai. Sikap menyerah akan menghambat anak untuk mengembangakan kemampuan. Jika dibiarkan terus menerus, kemampuan matematika akan semakin menurun, peran orang tua sangat dibutuhkan sebagai support anak untuk terus belajar.