Si Apollo Quiboloy, lider ng isang relihiyosong sekte sa Pilipinas na inakusahan ng pagiging sangkot sa pagbebenta ng sekswal na gawain ng mga bata

0
7

Si Apollo Quiboloy, lider ng isang relihiyosong sekte sa Pilipinas na inakusahan ng pagiging sangkot sa pagbebenta ng sekswal na gawain ng mga bata

Kapan banyak polisi dikirim ke tempat besar untuk mencari seorang pendeta penting, mereka tidak bisa menemukannya. The priest was accused of engaging in child sex trafficking and several other crimes.

Pulisya nagsabi nga indi sila maghalin hasta makita nila si Apollo Quiboloy nga nagapanghambal nga siya ang “Ginpili nga Bata sang Dios”.

Mungkin ada di dalam area seluas 30 hektare yang disebut Kerajaan Yesus Kristus (KOJC). Dalam kompleks tersebut, ada sekitar 40 bangunan termasuk gereja besar, sekolah, dan tempat untuk pesawat terbang.

Polisi telah mencari Quiboloy selama beberapa bulan. Tapi Quiboloy sebelumnya bilang dia nggak bakal ketangkep hidup-hidup.

Polisi datang menyerang KOJC pada malam Sabtu (24/08). Beberapa laporan mengatakan bahwa polisi menggunakan gas air mata terhadap anggota Quiboloy.

Ang Juru sulti sa pulisya sa Davao, si Mayor Catherina dela Rey, miingon sa Rappler nga ang mga supporters tanjungduren.com ni Quiboloy mabuhi kau kasulbaran ug mamahimong mga panghitabo Mereka menghentikan lalu lintas di sebagian jalan besar untuk menghalangi orang masuk ke kompleks itu.

Para orang yang mendukungnya yakin bahwa Quiboloy tidak bersalah dan menganggap bahwa tuduhan terhadap pendeta tersebut palsu.

Seorang orang yang mendukungnya mati di saat polisi datang karena sakit jantung Mayor dela Rey bilang siya’y nanini na si Quiboloy ay nagtatago sa isang bunker sa ilalim ng lupa.

Keyakinan tu berasaskan pada alat yang dipanggil boleh mengesan kehadiran orang di sebalik dinding berdasarkan degupan jantung diorang.

KOJC mengatakan bahwa ada tujuh juta orang yang mengikuti mereka. Quiboloy tumuslung sa pagpauswag sa iyang serbisyo pinaagi sa TV, radyo, hasta sa social media.

Dia punya kuasa dalam politik dan juga menjadi guru rohani bagi mantan Presiden Rodrigo Duterte, yang keluarganya memegang kendali dalam politik di Kota Davao.

Sejak Duterte mangresign sa 2022, gobyerno nagsampa kasong laban kay Quiboloy Dia dituduh menjual orang-orang yang mengikutinya ke Amerika Serikat untuk meminta sumbangan bagi kegiatan amal yang palsu.

Dia disyaki memaksa pengikut perempuannya, termasuk yang di bawah umur, untuk melakukan hubungan seks dengannya atas alasan agama.

Dia mengatakan bahwa “iblis” adalah penyebab dari masalah hukumnya. Dia kemudian mengatakan bahwa dia tidak menginginkan FBI AS ikut campur dalam kasusnya.

Dumateng sa Abril kaniadto, si Quiboloy miingon nga siya nag-“protektar” sa iyang kaugalingon pinaagi sa pagtago sa mga otoridad.

Saya tidak mengelak dari tuduhan tersebut karena saya memang bersalah. [Dakwaan] itu palsu. “Saya hanya menjaga diri saya sendiri,” ujar Quiboloy.