Bagaimana strategi partai pengusung?

0
4

Bagaimana strategi partai pengusung?

Wakil Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jatim, Yordan Batara Goa mengeklaim secara internal pihaknya sudah solid memenangkan Risma dan Zahrul atau dikenal Gus Hans di Pilkada Jatim.

“Kita ambil Gus Hans bukan karena Golkar-nya. Tetapi semata dia di kalangan NU dikenal sebagai tokoh muda NU yang dekat semua kalangan. Jadi enggak masalah,” kata Yordan.

Selain kaum nasionalis dan wong cilik yang menjadi basis massa loyal PDIP, ceruk pemilih muda Nahdliyin dan kelompok lintas agama di Jawa Timur, dikatakan Yordan akan disasar pasangan Risma dan Gus Hans.

PDIP juga tidak kendor memenangkan Risma walau dikepung oleh mayoritas parpol yang mengusung petahana. “Kami tidak ingin terkotak-kotak dengan masa lalu. Pertimbangan politiknya bukan karena persaingan politik di skala nasional. Tapi kami melihat figur Risma yang kami yakin mampu menjadi gubernur yang sesuai dengan tagline Resik-resik Jawa Timur,” ucap Yordan.

Rasa optimisme juga datang dari partai pendukung Luluk, PKB yang yakin bisa merebut suara NU di Jatim.

Bendahara DPW PKB Jawa Timur, Fauzan Fuadi mengatakan partainya akan memaksimalkan mesin politik yang ada dari tingkat wilayah hingga anak ranting. “Hanya PKB yang selama ini konsiten mengurus basis NU,” kata Fauzan.

Fauzan juga yakin jagoannya bisa bersaing di Pilkada Jatim 2024. Meskipun sejumlah lembaga survei lebih mengunggulkan Khofifah klik disini dan Risma daripada Luluk. “Nanti kita lihat hasilnya, siapa yang menang. Sebelum Pileg 2024 kemarin, PKB juga diremehkan bisa menang di Jatim, nyatanya menang,” tegasnnya.

Senada, para partai pendukung Khofifah, termasuk Demokrat, akan memaksimalkan semua sumber daya yang dimiliki untuk bisa menggaet dukungan di seluruh wilayah Jawa Timur.

Wakil Bendahara DPD Partai Demokrat Jatim, Mahathir Mohamad pun percaya diri bahwa Khofifah dan Emil kuat di semua wilayah.

“Kami memiliki koalisi banyak partai yang memiliki ceruk pemilih yang berbeda, tentu resource itu perlu dikolaborasikan dengan baik. Banyaknya relawan dari seluruh penjuru Jatim [Mataraman, Arek, Madura, Pandalungan] akan kami gerakkan maksimal untuk menyapa langsung masyarakat,” kata Mahathir.

Di balik pertarungan antar srikandi NU itu, pengamat politik Kacung melihat pasangan yang menang di Pilkada Jatim adalah mereka yang mampu memperkuat dan memperluas jaringan dalam waktu singkat.

Ditambah lagi, ujarnya, mereka yang mampu berkolaborasi dengan calon-calon bupati (cabup) dan wali kota dalam memperoleh dukungan.

“Jika cagub, cabup, cawakot berkolaborasi saling memenangkan, saling mengisi, pasangan itu yang akan memenangkan Pilkada Jatim,” ujarnya.

Wartawan Roni Fauzan di Surabaya dan Mustofa El Abdy di Madura berkontribusi dalam artikel ini.