Bulog Target Untuk Serap 900 ribu Ton Atau Lebih Beras Dalam Negeri

0
15

Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi menyoroti jumlah populasi penduduk yang terus meningkat, krisis iklim, serta pengendalian ekspor dan keadaan geopolitik yang tengah terjadi. Sehingga membuat banyak negara patut berkutat dengan persoalan ketahanan pangan.

Menurut ia, persoalan ketahanan pangan patut dibahas secara utuh dari hulu ke hilir, terlebih menyangkut beras yang jadi komoditi pangan utama di Tanah Air. Termasuk dari proses produksi, distribusi sampai konsumsi.

Bayu mengungkapkan, Bulog cuma dapat slot spaceman menyerap gabah, apabila produksinya ada. Pihaknya malah berjanji untuk terus memprioritaskan perembesan gabah dalam negeri.

Cadangan Beras Pemerintah
Adapun dari Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang dikendalikan Perum Bulog ketika ini sebanyak 1,8 juta ton, 30 persen berasal dari stok dalam negeri. Bayu mengevaluasi ini tentunya ialah suatu pencapaian tersendiri, mengingat masa pengadaan dalam negeri yang singkat dikarenakan masa panen padi yang pendek sekitar 2-3 bulan.

Untuk dapat menyerap gabah dalam negeri secara optimal, pengadaan Perum Bulog memiliki beberapa mekanisme.

“Pertama ialah membeli gabah, tunggu di gudang. Hal ini cuma dapat dijalankan di 10 pusat penggilingan padi yang dimiliki Perum Bulog, dimana kita dapat menyerap gabah dalam jumlah yang cukup banyak,” jelas ia.

“Pilihan kedua ialah membeli gabah dengan cara menjemput ke petani. Mekanisme ketiga ialah membeli beras asalan dari penggilingan-penggilingan padi kecil yang kita beli dan olah sehingga menciptakan beras layak kemauan pasar,” urainya.

Absorpsi Gabah
Meskipun perembesan gabah dalam negeri sudah optimal, namun persoalan serius, terdapat pada proses produksi. Menurut data Badan Sentra Statistik (BPS), produksi padi pada jangka waktu Januari-April 2024 turun 17,54 persen dibandingkan jangka waktu yang sama tahun lalu, mencapai 22,55 juta ton.

Di sisi lain, Bulog malah mulai masuk ke ranah hulu dengan memiliki program bernama Mitra Tani. Sebab, Bayu mengamati tantangan menjadi petani kian besar dan berat. Sehingga patut didampingi dan dibantu untuk dapat menolong peningkatan produktivitas.

“KPI (key performance indicator) kami ialah meningkatkan produktivitas petani via program ini, bukan semata-mata cuma untuk dapat mendapatkan beras. Apabila petani dapat meningkatkan produktivitasnya, karenanya secara makro ada peningkatan produksi beras. Dikala ini sudah ada 250 hektar lahan yang dikelola dalam program ini,” tuturnya.

Memandang Besaran Ekspor Beras Kamboja yang Dilirik BULOG
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan rencana program akuisisi beras Kamboja oleh Perum BULOG.

Jokowi mengatakan, akuisisi ialah program bisnis yang umum dijalankan perusahaan BUMN terlebih Bulog, yang memiliki peran untuk mengamankan stok cadangan beras pemerintah (CBP).

“Itu proses bisnis yang akan dijalankan Bulog sehingga memberikan kepastian stok cadangan beras negara kita dalam keadaan aman. Ketimbang beli lebih bagus investasi,” ungkap Jokowi di Hotel Fairmont, Jakarta, dikutip Rabu (12/6/2024).

Keputusan BULOG melirik akuisisi beras Kamboja dalam memenuhi keperluan pangan nasional, terlihat dijalankan dengan berjenis-jenis elemen yang menarik.

Menginfokannya web Phnom Phenh Post, Kamboja ketika ini berada di peringkat 10 sebagai produsen beras terbesar di dunia, bagus untuk konsumsi dalam negeri ataupun ekspor, ungkap Federasi Beras Kamboja (CRF).