Heru Budi Bicara ke AHY Soal Inflasi dan Banjir di Jakarta: Beban DKI Berat Pak

0
27

Jakarta – Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono membeberkan tantangan yang dihadapinya selama memimpin Jakarta. Heru Budi mengatakan, posisi Gubernur DKI Jakarta sering dipandang sebelah mata, baik karena mahalnya biaya maupun permasalahan banjir.

Hal itu slot bonus 100 to 10x disampaikan Heru Budi saat memberikan sambutan pada acara pencanangan Kota Administrasi Jakarta Selatan sebagai kota utuh dalam penyelenggaraan Pelayanan Sertifikat Tanah Pemerintah DKI Jakarta di Hotel Balaikota DKI Jakarta, Selasa (04/02/2024).

Acara tersebut berlangsung di hadapan Menteri Agraria dan Tata Wilayah atau Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). “Di DKI bebannya berat pak. Gubernur yang berkuasa menyoroti rendahnya harga yang menyumbang 27 persen inflasi,” kata Heru.

Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) pun angkat bicara soal seringnya terjadi banjir di ibu kota. Bahkan, kata Heru, banjir Jakarta kerap menjadi viral dan menjadi perbincangan di kalangan netizen dan media sosial.

Kendati demikian, Heru menilai perhatian warga terhadap berbagai permasalahan di Jakarta merupakan bentuk kepedulian terhadap Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.

“Banjir di bawah kaki, kebisingan. Meski menurun dengan cepat. “Ini muatan yang sangat saya senangi, artinya yang menerbangkannya adalah mereka yang mencintai Pemda DKI,” ujarnya. Sejarah pencabutan KJP: Pelajar terlibat tawuran

Lebih lanjut, Heru juga berbagi cerita perkelahian yang melibatkan pelajar di Kemayoran, Jakarta Pusat. Kejadian ini, kata Heru, tidak bisa dibiarkan hingga Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan Kartu Mahasiswa Tinggi Jakarta (KJMU) mahasiswa yang terlibat dicabut. “Saya tidak terima orang seperti itu.

Kemarin ada tawuran di Kemayoran. Saya meminta Kementerian Pendidikan dan Ketertiban (Satpol PP) membatalkan KJP. “Kalau dia mahasiswa, KJMU akan mencopotnya,” kata Heru. Terakhir, Heru berharap tidak ada seorang pun yang tinggal di Jakarta yang mengganggu ketenangan orang lain, terutama di bulan Ramadhan.

“Tidak ada seorang pun di Jakarta yang mengganggu mereka yang sedang berpuasa dan melakukan aktivitas ekonomi. Heru Budi Hartono mengatakan, “Kami akan mengambil tindakan tegas terhadap hal ini bersama kepolisian setempat di Kodam.”