Polisi Swiss menyelidiki anak laki-laki berusia 11 tahun karena diduga membuat postingan kekerasan di media sosial
Polisi Swiss sedang menyelidiki seorang anak laki-laki berusia 11 tahun yang diyakini telah diradikalisasi oleh ekstremis. Ia menjadi orang termuda yang terlibat dalam insiden serupa di Swiss.
Penyiar Swiss RTS dan SRF melaporkan pada hari Jumat (6 September 2024) bahwa polisi di wilayah Valais, Swiss selatan, menginterogasi anak laki-laki tersebut pada bulan Juni. Ditanya tentang “konten rasis dan diskriminatif” yang diunggah di media sosial
Bocah tersebut dilaporkan mengaku pernah melakukan kontak dengan orang-orang yang terlibat dalam gerakan ekstremis di luar negeri. Namun pengadilan Swiss belum mengidentifikasi gerakan ekstremis yang dimaksud. Sebelum kejadian ini, tidak ada insiden ekstremis yang tercatat di Swiss yang melibatkan orang-orang di bawah usia 14 tahun.
Pihak berwenang di wilayah Valais dilaporkan telah membuka proses pidana remaja terhadap anak laki-laki tersebut, yang kewarganegaraannya belum https://kppnliwa.org/ diungkapkan. Sementara itu, pengadilan remaja menekankan bahwa sejauh mana radikalisasi yang dilakukan anak tersebut tidak dapat ditentukan dan penyelidikan harus dilakukan berdasarkan asas praduga tak bersalah.
Kejutkan dirimu sendiri! Meteor berukuran satu meter menerangi langit malam Filipina
Masyarakat Filipina pada Kamis dini hari (5/9/2024) dikejutkan oleh cahaya terang di langit wilayah utara Filipina yang berasal dari meteor kecil.
Badan Antariksa Eropa (ESA) mengatakan cahaya terang tersebut disebabkan oleh meteorit yang menghantam atmosfer bumi.
Batuan luar angkasa yang diberi nama 2024 RW1 itu lebarnya hanya 1 meter, menurut ESA. Benda tersebut menabrak atmosfer bumi tak lama setelah tengah malam, melepaskan bola api yang tidak berbahaya. Cahaya yang dihasilkan sungguh spektakuler, apalagi jika dilihat dari Luzon.
2024 RW1 merupakan meteor kesembilan yang pernah dilihat manusia sebelum berdampak pada atmosfer.
Sementara itu, para saksi mata mengaku terkejut dengan fenomena tersebut.
Alan Madeler, 28, mengaku menunggu satu jam di Kota Gonzaga, Luzon untuk melihat meteor tersebut.
“Sangat indah, warnanya indah. Langit berubah dari hitam, biru kehijauan, oranye, lalu kembali hitam, ujarnya, seperti dikutip AFP, Jumat (6 September 2024).
Sementara itu, video yang diunggah ke Facebook memperlihatkan bola api dengan ekor berwarna oranye menerangi langit malam di atas Luzon.
“Bola api itu tampak seperti kecebong dengan kepala sangat besar dan kepala sangat terang,” kata Dela Cruz, saksi lainnya.
Putin mendukung Kamala Harris dalam pemilihan presiden AS, membuat Donald Trump terdiam
Kandidat presiden AS dari Partai Republik Donald Trump tidak bisa berkata-kata ketika diminta mengomentari dukungan Presiden Rusia Vladimir Putin terhadap Kamala Harris pada pemilu presiden AS 2024. Harris akan menjadi lawan Trump dalam pemilihan presiden yang digelar pada 5 November tahun depan. “Presiden Putin hadir hari ini. Dia mendukung Kamala, jadi saya tidak tahu apakah saya harus mengucapkan ‘terima kasih’. Saya menghargai itu.’ Tapi dia mendukung Kamala,” kata Presiden Trump seperti dikutip Anadolu, Jumat (6 September 2024).
“Itulah yang saya rasakan. Saya benar-benar tidak tahu harus berkata apa tentang hal itu.” “Saya tidak tahu apakah saya merasa terhina atau dia [sebenarnya] membantu saya,” tambahnya.
Gedung Putih sebelumnya mengomentari dukungan Putin terhadap Harris. Penasihat Keamanan Nasional AS John Kirby menilai komentar Putin merupakan bentuk campur tangan dalam pemilihan presiden AS dan harus dihentikan.