Jakarta – Presiden Prancis Emmanuel Macron memberi tekanan kepada klub-klub elite Eropa supaya membebaskan pemain Negeri Anggur sehingga bisa tampil di Olimpiade 2024 Paris.
Sorotan khusus diberikan kepada Real Madrid, yang dilaporkan akan menjadi tujuan bagi bintang Kylian Mbappe, setelah kontraknya berakhir di Paris Saint-Germain pada bulan Juni.
Olimpiade tidak masuk kalender FIFA, karenanya klub tidak wajib melepas pemain yang dipanggil regu nasional. Persaingan itu juga mempunyai klasifikasi U-23, padahal tiap peserta bisa membawa tiga nama di atas batas umur.
Situasi tambah kompleks sebab juga slot 777 berlangsung Piala Eropa di Jerman pada Juni dan Juli. Gelanggang itu berakhir hanya beberapa minggu sebelum bergulirnya Olimpiade Paris.
“Aku percaya bahwa klub-klub Eropa perlu memainkan peran mereka supaya kami bisa menyajikan pertunjukan yang luar awam,” ujar Macron kepada RMC Sport.
Pertarungan untuk Mengamankan Partisipasi Kylian Mbappe di Olimpiade
Macron tidak menahan diri untuk menyerukan Real Madrid supaya melepaskan Mbappe untuk turun di Olimpiade musim panas ini. Padahal belum secara lantas berkomunikasi dengan sang pemain, Macron dengan tegas menyatakan bahwa permintaannya dimaksudkan kepada klub raksasa Spanyol itu.
“Tentu saja. Dikala saya menyebut klub-klub Eropa, itulah yang saya maksud,” tegas Macron saat dipinta menerangkan. “Pemain-pemain perlu memastikan saat merencanakan persiapan dan latihan, mengingat kami juga mengikuti Piala Eropa. Aku harap Prancis akan berada di final pada 14 Juli.”
Pernyataan keras ini menyoroti kepentingan yang serius dari pemerintah Prancis untuk memastikan ketidakhadiran Mbappe di Olimpiade, sebuah persaingan yang memainkan peran penting dalam mengekspos talenta muda dan membangun hubungan internasional via olahraga.
Mbappe sendiri telah menyatakan atensinya untuk berpartisipasi dalam Olimpiade dalam bermacam-macam kans. Tetapi, dia juga menekankan bahwa keputusan akhir bukanlah sepenuhnya dalam kendalinya.
