Gunung Ili Lewotolok Alami Peningkatan Gempa Vulkanik, Jarak Aman 2 Kilometer Badan Geologi

0
8

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), melaporkan terdapatnya peningkatan gempa vulkanik Gunung Ili Lewotolok, Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Laporan selanjutnya disampaikan Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid, secara tertera di Bandung, 3 Mei 2024. Dia mengatakan, keadaan kini mengindikasikan terdapatnya peningkatan tekanan/stress penting pada tubuh G. Ili Lewotolok, yang mengenai bersama dengan suplai magmatik dangkal dan dalam. Periode pengamatan 3 Mei hingga pukul 18.00 WITA, terekam 8 kali gempa erupsi, 161 kali gempa embusan, 12 kali tremor non-harmonik, 4 kali gempa hybrid, 146 kali gempa vulkanik dangkal, 93 kali gempa vulkanik dalam, dan 1 kali gempa guguran,” sadar Wafid. Berdasarkan data pemantauan instrumental terkini, kegiatan vulkanik Gunung Ili Lewotolok tetap lumayan tinggi dan membuktikan peningkatan kegiatan signifikan. Tingkat kegiatan Gunung Lewotolok tetap di Level III (Siaga). “Erupsi eksplosif yang berjalan kerap diikuti bersama dengan lontaran lava (pijar) bersama dengan jangkauan hingga capai jarak ± 500 meter dari pusat erupsi. Aliran lava ke slot spaceman arah tenggara paling jauh tetap pada jarak lk 1,8 km dan 600 meter ke arah selatan dan tidak mengalami pergantian jarak hingga selagi ini,” kata Wafid. Rekomendasi
Berdasarkan pertumbuhan keadaan Gunung Ili Lewotolok, Badan Geologi memberikan sejumlah wejangan untuk masyarakat. Masyarakat di lebih kurang gunung diminta tidak memasuki dan tidak melaksanakan kegiatan di di dalam lokasi radius 2 km dari pusat kegiatan Gunung Ili Lewotolok. Khusus untuk masyarakat Desa Lamatokan dan Desa Jontona diminta mewaspadai potensi ancaman bahaya guguran atau longsoran lava dan awan panas dari anggota timur. Sementara, masyarakat Desa Jontona dan Desa Todonara diminta tidak memasuki dan tidak melaksanakan kegiatan di dalam lokasi sektoral selatan dan tenggara sejauh 3 km dari pusat kegiatan gunung. Mereka juga diminta mewaspadai potensi ancaman bahaya guguran atau longsoran lava dan awan panas dari anggota selatan dan tenggara puncak/kawah. “Masyarakat di lebih kurang G. Ili Lewotolok disarankan manfaatkan masker pelindung mulut dan hidung serta perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit,” kata Wafid. “Masyarakat yang bermukim di lebih kurang lembah/aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak G. Ili Lewotolok agar senantiasa mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang sanggup berjalan terutama di selagi musim hujan,” imbuhnya.